TNI/Polri Jual Beras SPHP, Bulog Akui Ada Kesepakatan Langsung dari Pusat

Kerja Sama Penyaluran Beras SPHP dengan TNI/Polri

JAKARTA – Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Maluku dan Maluku Utara, Abdul Aziz, menyatakan bahwa terdapat kerja sama antara Bulog dengan TNI dan Polri dalam penyaluran beras subsidi.

Kerja sama ini telah ditandatangani secara langsung di pusat. Hal ini disampaikan saat dirinya dikonfirmasi mengenai peran TNI dan Polri dalam distribusi beras subsidi.

“Kerja sama antara Bulog dengan Mabes TNI dan Mabes Polri dilakukan secara langsung di tingkat pusat,” ujar Aziz saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2025).

Saluran Penyaluran Beras SPHP

Bulog memiliki tujuh saluran penyaluran beras SPHP. Salah satu saluran tersebut adalah Rumah Pangan Kita (RPK), Mitra Petani, Koperasi, BUMN, Pasar Modern dan Ritel, serta Gerakan Pasar Murah (GPM). GPM bekerja sama dengan TNI/Polri, hotel, restoran, dan catering.

Selain itu, pihak Bulog juga memastikan bahwa harga jual beras SPHP tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 67.500 dan harga pasokan dari Bulog sebesar Rp 58.000. Dengan demikian, persaingan harga harus tetap berlangsung namun tetap sesuai aturan yang berlaku.

“Tujuan utamanya adalah mencapai target penjualan. Namun, mereka harus menurunkan harga, asalkan tidak melebihi HET dan harga pasokan dari Bulog,” tambahnya.

Masalah Harga dan Persaingan

Pihak Bulog juga menindaklanjuti keluhan mitra mereka terkait penjualan beras SPHP oleh TNI/Polri dengan harga yang lebih rendah dibanding pasar. Aziz berharap adanya strategi pemasaran yang lebih baik dan sehat antar sesama penyalur.

“Diperlukan strategi pemasaran yang efektif. Cara bersaing dalam menjual produk bisa melalui inovasi-inovasi baru untuk menarik minat konsumen,” harapnya.

Kekecewaan dari Mitra Bulog

Sebelumnya, Ketua Umum Perempuan Peduli Pembangunan Daerah Indonesia (P3DI) Provinsi Maluku, Risnawati Basanunggu, menyatakan kekhawatiran atas keberadaan aparat keamanan (TNI/Polri) yang menjual beras jenis SPHP di tingkat kelurahan dan desa.

“Ibu sangat prihatin karena mitra Bulog yang memiliki toko di pasar kini tidak lagi memiliki fungsi yang signifikan,” ujar Basanunggu kepada Mantiq Media, Sabtu (11/10/2025).

Menurutnya, keberadaan TNI/Polri yang menjual beras SPHP dengan harga murah menjadi ancaman nyata bagi mitra Bulog di pasar. Ia menyatakan bahwa tindakan tersebut dapat menghentikan usaha mitra Bulog yang ada di pasar.

“Karena aparat sudah turun tangan menjual beras SPHP dengan harga di bawah ketentuan, hal ini akan menghancurkan usaha kami yang ada di pasar,” tuturnya dengan kesal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *