Viral Pengajian Dibubarkan di Brebes, Dipicu Dugaan Penganiayaan Warga oleh Jamaah

Eks FPI Brebes
Warga Kelurahan Limbangan Kulon dan jamaah pengajian Majelis Dzikir Al Anfas Brebes terlibat perselisihan. (Foto: Istimewa)

Dia melanjutkan, panggung sempat digeser setelah dirinya meminta secara baik-baik terhadap panitia pengajian. Namun setengah jam kemudian, panggung tersebut kembali menutup akses jalan.

“Saya ke sana minta dibuka lagi untuk warga dan tahlilan. Setelah balik lagi ke rumah, ada dua mobil parkir di depan rumah yang untuk parkir tahlil. Kemudian teriak minta mobil dipindah dan tidak direwes. Akhirnya terjadi cekcok yang berujung penganiayaan terhadap keluarga kami,” tambah dia.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan dan luka cakaran di bagian dada. Setelah terjadi keributan, warga akhirnya menghampiri dan meminta agar pengajian markas mereka ditutup.

“Tanpa ada komando apapun warga akhirnya bergerak karena sudah resah juga dengan keberadaan kelompok tersebut,” ungkap dia.

Diawali dengan insiden ini, warga akhirnya menutup markas majelis dzikir tersebut. Warga juga mencopoti berbagai poster dan sepanduk bergambar habib. Diketahui, majelis ini mengontrak rumah warga yang dijadikan sebagai markas untuk tempat kumpul jamaah.

Kapolsek Brebes, AKP Prapto mengatakan, korban dari aksi penganiayaan tersebut ada dua orang, yakni keluarga dari rumah duka. Sementara itu, dua orang yang melakukan penganiayaan sempat dibawa ke Mapolres Brebes untuk menghindari aksi massa yang sudah terlanjur emosi.

“Ada permasalahan seperti ini. Kami lakukan mediasi antara korban dan jamaahnya Habib Hasan (Majelis Dzikir Al Anfas Brebes), dan masyarakat tidak menghendaki keributan terulang kembali, sehingga ada kesepakatan tidak akan mengadakan pengajian,” katanya.