Kepedihan Suporter Sriwijaya FC dan Pengunduran Diri Wapres
Mohammad David, Wakil Presiden Sriwijaya FC, mengumumkan pengunduran dirinya melalui status WhatsApp pada Senin (27/10/2025) pukul 07.19. Ia menulis, “Mundur langkah terbaik buat saya, cukup saya berjuang sampai di sini hilang kepercayaan.” Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para suporter yang selama ini mendukung Elang Andalas.
David, yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Manajer Sriwijaya FC, menjadi salah satu tokoh penting dalam penyelamatan klub saat babak playoff degradasi Pegadaian Championship 2024/25. Namun, kini ia merasa tidak mampu lagi memenuhi harapan suporter, fans, dan masyarakat Sumsel.
Perayaan ulang tahun ke-21 Sriwijaya FC justru menjadi momen pahit ketika klub terus terbenam di posisi juru kunci grup 1 Pegadaian Championship 2025/26 dengan hanya 1 poin dari 7 pertandingan. Dari jumlah tersebut, mereka kalah enam kali dan sekali bermain imbang.
Pada laga terbaru, Sriwijaya FC kembali kalah dari FC Bekasi City dengan skor 1-3. Kekecewaan suporter pun meledak, dengan beberapa kelompok fanatik turun ke lapangan usai pertandingan. Mereka mengangkat spanduk dengan tulisan menyindir seperti:
- GAK BOSAN KALAH
- BOSAN MAKAN JANJI
- KATANYA EVALUASI TAPI KOK?
- EVALUASI CUMA OMONGAN
- SRIWIJAYA FC KALIAN LEMAH
- EVALUASI ATAU DEGRADASI
- LOYALITAS TANPA TUJUAN
Para suporter juga memaksa masuk ke ruang ganti pemain dan terus meminta penjelasan dari manajemen. Meski pelatih Budi Sudarsono dan beberapa pemain senior seperti Valentino Telaubun dan Jechson Felix Gu Tiwu hadir untuk memberikan penjelasan, massa tetap meneriaki agar manajemen juga memberikan jawaban atas kekalahan ini.
David menjelaskan bahwa kondisi pemain saat ini adalah hasil rekrutan dari pelatih. “Pemain ini permintaan pelatih. Kalau saya dari manajemen menyodorkan saja. Kan sudah saya katakan perbuatan pemain kekalahan itu imbasnya ke manajemen,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa evaluasi pemain tidak bisa dilakukan secara langsung di tengah putaran pertama kompetisi. “Ada regulasi di putaran kedua baru bisa ganti pemain. Tidak bisa memaksakan diri langsung evaluasi pemain di tengah jalan kompetisi putaran pertama ini. Makanya di putaran kedua nanti harus dievaluasi semua.”
David mengaku legowo jika suporter menghendaki dirinya mundur. “Saya tidak mencari keuntungan di sini. Nak nyalon idak, nak nyari panggung idak. Karena kita cinto bae dengan SFC ini. Kalau ada yang cinta mau keluar kocek pribadinya untuk kecintaannya dengan Sriwijaya FC. Jangan cuma ngumbar. Silahkan ganti posisi kita,” ujarnya.
Meski demikian, David tetap berkomitmen untuk mempertahankan Elang Andalas agar tidak terdegradasi. “Kalau suporter masih mempercayai kita sampai ke putaran kedua, kita terus. Tapi kalau suporter tidak mempercayai kita, yo sudah kito mundur. Untuk apo kito sudah habis-habisan, masih dihujat.”
Direktur Olahraga PT SOM, Anggoro Prajesta, juga menyampaikan pandangannya. Menurutnya, perekrutan pemain saat ini dilakukan oleh pelatih Achmad Zulkifli. “Memang sebenarnya semua pemain kan dipilih oleh coach Azul. Memang ada beberapa pemain dari manajemen. Yang dari manajemen so far sih oke-oke aja. Tapi semua keputusan dari pelatihlah.”
Ia menambahkan, “Apakah nanti perlu dirombak lini belakangnya, apakah perlu ditambah. Kita tidak usah terlalu intervensi soal pemain. Cuma kalau yang dilihat malah sebenarnya yang pemain senior dipertahankan semua yang menjadi salah satu poin evaluasi kita. Namun pemain muda kita yang masih kurang pengalaman nantinya bagus.”












