Ia menambahkan, 11 pasien DBD yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegyepti ini merupakan anak-anak. Jumlah total pasien demam berdarah ini mencapai 2033 kasus ini, merupakan kategori DD, DBD dan DSS.
“Sebaranya merata di 17 Kecamatan. Untuk dominasi kasus pasien anak-anak. Paling tinggi pasien di Desa Cikakak Kecamatan Banjarharjo mencapai 377 pasien dari awal tahun ini hingga bulan November 2024 ini,” jelasnya.
Dinkes Brebes, kata dia, telah berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi peningkatan kasus DBD saat menghadapi musim pancaroba. Cara paling efektif untuk mencegah penyakit DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk.
Apalagi, berdasarkan informasi dari BMKG curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga bulan April 2025 mendatang.
“Unruk itu perlunya langkah antisipasi dan pemcegahan. Pengasapan atau fogging boleh saja dilakukan, tapi tidak boleh dilakukan secara sembarangan,” jelasnya.
Upaya mengantisipasi meningkatnya kasus DBD, Ineke menekankan kepada kepada masyarakat melakukan 3M Plus yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur-ulang barang-barang bekas (3M).