130 KK Pengungsi Korban Tanah Bergerak di Sirampog Brebes Dipindah ke Hunian Sementara

Korban Tanah Bergerak Pindah ke Hunian Sementara
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma mengantar korban bencana tanah bergerak untuk pindah dari tenda pengungsian ke hunian sementara. (Foto: Istimewa)

BREBES – Sebanyak 130 keluarga korban tanah bergerak di Desa Mendala, Kecamaran Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dipindahkan dari posko pengungsian ke hunian sementara.

Korban tanah bergerak ini akan menempati lokasi baru ini sambil menunggu proses relokasi. Diketahui, para pengungsi sudah sebulan lebih menempati tenda pengungsian di Gunung Poh.

Saat di tenda pengungsian, semua aktifitas harian dilakukan di dalam tenda. Rabu 21 Mei 2025 sore pukul 16.00 mereka memulai hidup baru dengan menempati hunian sementara yang dibangun Pemkab Brebes.

Proses kepindahan dilakukan dengan berjalan kaki beriringan dipimpin Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Setiba di hunian sementara, mereka langsung menempati petak petak rumah semi permanen berukuran 4 x 5 meter.

Huntara ini terbuat dari rangka baja ringan dan papan kalsibot sebagai dindingnya. Pintu kamar rumah tebuat dari triplek dan berlantai semen. Di komplek ini tersedia beberapa kamar mandi dan dapur bersama.

Haris (37) salah seorang pengungsi mengaku, meski tidak kekurangan makan, namun selama sebulan lebih tinggal di tenda penampungan merasakan kesedihan. Tidur makan dan kegiatan lain dilakukan berbarengan, sehingga tidak ada privasi.

“Sejak tanggal 18 April sudah menempati tenda pengungsian. Rasanya mumet, mikirin rumah. Pengin punya hunian yang layak,” ungkap Haris usai memindahkan barang ke huntara Rabu petang.