Dikawal TNI, Bulog Ditarget Beli Gabah Petani di Brebes 6 Ribu Ton dan Baru Terangkut 513 Ton

TNI Kawal Bulog Serap Gabah Petani
Dandim 0713/Brebes, Letkol Inf Sapto Broto mengawal penyerapan gabah petani di Desa Pende Kecamatan Kersana. (Foto: Istimewa)

BREBES – Perum Bulog saat ini tengah melakukan memaksimalkan penyerapan gabah petani. Penyerapan gabah ini sesuai dengan Instruksi Presiden atau Inpres tentang kewajiban pembelian harga gabah petani.

Kewajiban itu berlaku bagi Perum Bulog dan pengusaha penggilingan padi. Inpres itu mengatur keleluasaan Bulog membeli gabah petani apapun kualitasnya sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kg.

Regulasi itu juga memperkuat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Bapanas No 2/2025 tentang Perubahan atas HPP serta Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Dandim 0713/Brebes, Letkol Inf. Sapto Broto menambahkan, pembelian padi oleh pemerintah seharga Rp6.500 dilakukan dengan dua cara, yakni membeli dengan semua kualitas dan jumlahnya harus 3 juta ton setara beras.

“Itu tujuannya untuk menaikkan HPP dari petani itu lebih tinggi, sesuai dengan keinginan Presiden,” kata Dandim, di sela kunjungan panen raya padi di Desa Pende Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes, Minggu 2 Maret 2025. 

Update data Program Percepatan Penyerapan Gabah/Beras Gudang Bulog Cimohong dan Gudang Bulog Procot di wilayah Kodim 0713/Brebes, untuk target Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 6.000 ton.

“Sedangkan beras sebanyak 11.000 ton realisasi dari Procot dan Cimohong,” ungkap Dandim.