Ekonomi Jateng 2025, Klaim Pertumbuhan Melesat dan 326.462 Pengangguran Terserap

Ekonomi Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi saat mengunjungi salah satu pabrik. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG – Tahun 2025 menuju penghujung. Tinggal menghitung hari. Jawa Tengah bersiap menutup tahun dan menyongsong tahun baru 2026 dengan penuh harapan. Menyingkap kilas balik 2025, banyak cerita dan dinamika yang mengiringinya.

Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, 2025 adalah lanskap baru. Di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan wakilnya Taj Yasin, senarai dinamika, capaian, maupun apresiasi berjalan mengiringinya.

Terkhusus bidang ekonomi, Provinsi Jawa Tengah melewati banyak dinamika. Meskipun ada kebijakan pemerintah pusat yang memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD), pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah masih melesat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Statistik (BPS) pada Rabu, 5 November 2025, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada Triwulan III 2025 sebesar 5,37 persen secara Year on Year (YoY).

Pertumbuhan itu lebih tinggi dari capaian nasional yang tumbuh 5,04 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sektor, di antaranya dari bilik pertumbuhan aktivitas barang dan jasa di Jawa Tengah.

Pelaksana Tugas Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih menyatakan, kontribusi ekonomi Jawa Tengah didominasi oleh empat lapangan usaha, meliputi industri pengolahan yang menyumbang 33,43 persen, perdagangan 13,44 persen, pertanian 12,88 persen, dan sektor konstruksi 11,82 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mendominasi perekonomian Jateng dengan kontribusi sebesar 60,64 persen.
Capaian itu tak lepas dari beragam program yang digulirkan oleh Pemprov Jateng, termasuk upaya kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

“Ini merupakan hasil perencanaan dan kerja kolaborasi dari seluruh stakeholder, termasuk dengan pemerintah pusat, kabupaten/ kota, dan Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah pada Senin (22/12/2025) lalu.

Melesatnya pertumbuhan ekonomi itu juga berpengaruh terhadap geliat investasi di provinsi ini. Berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, realisasi investasi di provinsi ini pada Januari-September 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Capaian itu diikuti dengan serapan tenaga kerja sebanyak 326.462 pekerja, terbanyak nomor dua se-Pulau Jawa.

“Membangun suatu daerah itu tidak bisa mengandalkan APBD atau Pendapatan Asli Daerah (PAD), itu hanya 15%. Sedangkan 85% adalah investasi yang datangnya dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, Provinsi Jawa Tengah mengedepankan collaborative government (pemerintahan kolaboratif),” ujar Ahmad Luthfi.