BREBES – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bantarkawung menjadi forum strategis bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Namun, enam dari 8 anggota DPRD Brebes dari dapil setempat absen dalam acara itu.
Ajang ini justru diwarnai rendahnya partisipasi anggota DPRD Brebes dari Dapil 3. Dari delapan anggota dewan yang seharusnya hadir, hanya dua yang datang, yaitu Sudono dari Partai Golkar dan AZ Mutaqien dari Partai Gerindra.
Minimnya kehadiran wakil rakyat untuk menyerap aspirasi masyarakat ini mendapat sorotan dari berbagai pihak. Aktivis Brebes Selatan, Solahudin Asro, menyayangkan absennya mayoritas anggota DPRD Brebes.
“Seharusnya mereka hadir untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Musrenbang bukan sekadar agenda seremonial, tapi kesempatan penting untuk menyusun pembangunan yang sesuai kebutuhan warga,” tegasnya.
Menurut dia, Musrenbang menjadi momen krusial bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk merumuskan program pembangunan yang tepat sasaran. Ketidakhadiran enam anggota dewan lainnya menimbulkan tanda tanya besar.
“Kalau mereka tidak datang, bagaimana bisa memahami kondisi di lapangan? Ini bentuk kurangnya komitmen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,” tambah Solahudin.