Kekeringan, Petani di Pantura Brebes Terpaksa Menyiram Bawang Merah pakai Air Comberan

Petani Siram Tanaman dengan Air Comberan
Petani bawang merah di Kabupaten Brebes memompa air comberan untuk mengairi sawahnya. (Foto: Mantiq Media)

Sejak beberapa pekan lalu, petani di Kecamatan Brebes sudah mulai kesulitan mendapatkan air. Saluran irigasi sudah kering tanpa air dan petani terpaksa menggunakan air got.

Meski air comberan ini berbau busuk dan berwarna hitam, tidak menjadi halangan petani demi bisa menanam bawang merah.

“Memang ada perbedaan kalau menggunakan air biasa sama comberan. Jelas bagusan air yang bukan dari comberan,” terangnya.

Petani di Brebes Siram Tanaman dengan Air Comberan.
Petani bawang merah di Kelurahan Limbangan Kulon menyiram tanaman menggunakan air comberan. (Foto: Mantiq Media)

 

Terkait keringnya irigasi, data dari Pengelolaan Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDA-TR) Brebes menyebutkan, saat ini aliran dari Daerah Irigasi (Pemali) mencapai 2,7 meter kubik per hari.

Pada hari normal biasanya bisa mencapai 20-25 meter kubik. Akibatnya, sejumlah lahan persawahan di beberapa kecamatan di Pantura terdampak akibat berkuranganya pasokan air. Seperti di Kecamatan Brebes, Bulakamba dan Kecamatan Bulakamba.

Menanggapi hal itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes menyebutkan, hingga saat ini belum ada informasi lahan persawahan yang mengalami kekeringan.