Kenali Perbedaan Purging, Breakout, dan Ketidakcocokan untuk Kulit Sehat

Memahami Perbedaan Purging, Breakout, dan Ketidakcocokan Kulit Saat Menggunakan Skincare

JAKARTA – Industri kecantikan di Indonesia terus berkembang pesat. Banyak produk perawatan kulit atau skincare kini mudah ditemui, baik melalui media sosial maupun marketplace.

Namun, banyak masyarakat masih bingung memahami tanda-tanda kulit cocok atau tidak cocok saat mencoba produk skincare tertentu. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah komposisi dalam produk skincare.

Produk dengan bahan aktif seperti AHA, BHA, peeling serum, atau turunan vitamin A sering kali memicu reaksi purging pada awal penggunaan. Reaksi ini biasanya terjadi dalam waktu satu hingga delapan minggu, terutama di area wajah yang sering mengalami komedo.

Sebagai contoh, jika seseorang sering memiliki komedo di dahi, lalu muncul jerawat di area tersebut setelah menggunakan serum eksfoliasi, kondisi ini masih dianggap normal.

Namun, jika jerawat muncul secara tiba-tiba di area yang sebelumnya tidak pernah bermasalah, misalnya di pipi, dalam jumlah banyak dan berlangsung lebih dari delapan minggu, maka hal itu bisa menjadi tanda breakout.

Selain jerawat, ada beberapa reaksi lain yang perlu diwaspadai, seperti kemerahan, kulit terasa panas, atau sensasi terbakar.

Jika kondisi ini terjadi setelah penggunaan produk eksfoliasi, bukan berarti kulit benar-benar tidak cocok, tetapi kemungkinan besar skin barrier atau lapisan pelindung kulit belum siap.

Solusinya adalah menghentikan pemakaian sementara dan memperbaiki skin barrier dengan moisturizer, sabun pembersih lembut, serta sunscreen selama dua minggu.

Setelah kondisi kulit lebih stabil, pemakaian produk bisa dimulai kembali dengan prinsip dosis rendah, frekuensi jarang, dan waktu kontak singkat.

Misalnya, jika sebelumnya menggunakan retinol 1% seminggu tiga kali, maka dapat diturunkan menjadi retinol 0,5% hanya sekali seminggu. Pendekatan ini membantu kulit beradaptasi secara bertahap.

Metode penggunaan dengan dosis rendah dinilai penting agar kulit tidak kaget. Dengan cara ini, reaksi berlebihan seperti iritasi, kemerahan, maupun jerawat parah dapat dihindari. Dokter menegaskan bahwa kesabaran dalam merawat kulit menjadi kunci utama keberhasilan.

Pemilihan Skincare Sesuai Jenis Kulit

Selain kandungan produk, pemilihan skincare juga harus disesuaikan dengan jenis kulit. Jika pemilik kulit berminyak menggunakan pelembab bertekstur terlalu kental, maka kemungkinan besar jerawat akan muncul. Sebaliknya, kulit kering lebih cocok dengan pelembab yang creamy untuk menjaga kelembabannya.

Kesalahan memilih produk seringkali terjadi karena masyarakat tergoda oleh tren iklan dan rekomendasi di media sosial. Padahal, setiap individu memiliki kondisi kulit yang berbeda. Mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kebutuhan kulit justru bisa menimbulkan masalah baru.

Dokter juga menyampaikan bahwa banyak orang terburu-buru menyimpulkan produk tidak cocok. Padahal, yang sering terjadi adalah kulit belum siap atau salah memilih jenis skincare. Oleh karena itu, penting untuk memahami terlebih dahulu kebutuhan kulit sebelum memutuskan mencoba produk baru.

Pentingnya Kesabaran dan Pengetahuan dalam Merawat Kulit

Dengan memahami perbedaan purging, breakout, dan reaksi kulit, diharapkan masyarakat tidak lagi salah dalam memahami.

Pesan utamanya, merawat kulit bukanlah sekadar mengikuti tren ataupun fomo di media sosial, melainkan membutuhkan kesabaran, pengetahuan, serta pemilihan produk yang tepat. Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kesabaran, kulit akan lebih sehat dan terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *