BREBES – Krisis air bersih di Kabupaten Brebes meluas ke 21 desa di 8 kecamatan. Pada pertengahan bulan Agustus kemarin, krisis air bersih hanya terjadi di 7 desa di 4 kecamatan, namun bencana di musim kemarau ini kian meluas.
Sekitar 7.733 Kepala Keluarga (KK) atau 32.299 jiwa di 21 desa itu kesulitan mendapatkan air bersih.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes menyebut, hingga saat ini pihaknya sudah melakukan droping bantuan air bersih ke 21 desa itu.
Totalnya ada sekitar 789.000 liter atau sekitar 167 tangki air bersih disalurkan. Bantuan air bersih disalurkan oleh Pemkab Brebes melalui BPBD dan sejumlah instansi lainnya.
Kepala Pelakasan Harian (Kalahar) BPBD Kabupaten Brebes Nursy Mansur mengatakan, droping air bersih itu dilakukan sejak 18 Juli hingga 4 September 2023.
Nursy merinci, delapan kecamatan yang sejumlah desanya telah didroping air bersih di antaranya, Kecamatan Tonjong dua desa, Ketanggungan dua desa, Bantarkawung empat desa.
Kemudian, Kecamatan Banjarharjo empat desa. Selanjutnya Kecamatan Larangan lima desa, Bumiyu dua desa dan Kecamatan Paguyangan dan Kecamatan Kersana satu desa.
“Total kami dari BPBD dan stakeholder telah mendroping air bersih kepada 7.733 KK di 21 desa. 21 desa itu tersebar di 8 kecamatan. Total jiwa yang menerima manfaat droping air bersih ini kurang lebih mencapai 32.299 jiwa,” katanya, Selasa 5 September 2023.
Selama droping air bersih itu, kata dia, total sudah ada 167 truk tangki air bersih yang telah disalurkan. Dengan total ada sekitar 789.000 liter air bersih telah disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Ia meminta masing-masing pemerintah desa segera melaporkan ke BPBD Brebes jika warganya mengalami krisis air bersih. Ia menyebut pihaknya akan langsung melakukan penanganan krisis air bersih.
“Semoga droping air bersih ini bisa sedikit membantu meringankan bagi mereka yang kesulitan air bersih saat musim kemarau seperti saat ini,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya…