Mengenang Bioskop Subur, Pernah Jadi Primadona Warga Brebes di era 70-an

Bioskop Subur
Sisa kenangan bioskop subur. (Foto: Istimewa)

Menayangkan Film-film Nasional

Politisi senior Partai Golkar di Brebes ini mengungkapkan, bioskop itu mulai dikelola kakeknya, kemudian dilanjutkan orang tuanya. Terakhir sebelum gulung tikar tahun 2004 silam, dikelola adiknya Mulyadi Didi Kuswondo, yang merupakan generasi ketiga pengelola Bioskop Subur.

“Saat itu, beberapa film nasional menjadi idola yang ramai penonton. Seperti film Rhoma Irama, Warkop DKI atau film komedi, India dan film laga,” jelas Agung.

Seiring waktu, setelah munculnya VCD dan TV berwarna, Bioskop mulai ditinggalkan oleh para pengunjungnya. Termasuk dengan adanya bioskop modern, dan terakhir handphone.

“Seiring berjalannya waktu, Bioskop Subur mulai sepi ditinggal penonton, yang saat ini lebih serba modern dan digital,” ungkap Agung.

Terpisah, seorang sejarahwan Brebes Wijanarto mengatakan, Bioskop Subur menjadi primadona warga di Brebes yang menyukai karya semotografi.

Bahkan, yang membuat menarik, memiliki fans atau penggemar tersendiri. Terutama saat Film India, Bioskop Subur banyak memiliki penggemar.

“Kemudian hari-hari libur, Bioskop Subur banyak sekali pengunjungnya. Apalagi, tiket masuk di bioskop ini terbilang sangat murah. Sehingga, banyak penontonnya,” ujar Wijanarto.

Dia melanjutkan, saat ini promo pemutaran film menggunakan jejaring media sosial. Berbeda dengan zaman dulu yang menggunakan cara-cara unik, yakni menggunakan mobil bak terbuka berkeliling kampung.

Mobil itu dilengkapi dengan pengeras suara untuk menginformasikan film kepada warga. Promosi juga mengandalkan radio hingga poster lukisan, sehingga masyarakat mengetahui jam tayang film yang akan diputar di bioskop.

“Ada satu film yang saat itu, menjadi animo masyarakat dan menjadi tontonan wajib pelajar. Film G30S/PKI yang ditayangkan setiap tahunnya,” beber Wijanarto.

Baca Selengkapnya…