Peran Pasar Induk Rau dalam Perekonomian Kota Serang
SERANG – Pasar Induk Rau (PIR) di Kota Serang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat aktivitas ekonomi yang mampu menggerakkan perekonomian lokal.
Menurut pengamat ekonomi, Hady Sutjipto, revitalisasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang bisa memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor.
Salah satu manfaat utama dari revitalisasi ini adalah kemampuan pasar Rau dalam menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya perbaikan fasilitas dan penataan kembali, pasar ini bisa menjadi tempat yang lebih nyaman bagi para pedagang maupun pengunjung.
Selain itu, keberadaan pasar yang modern juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pedagang serta kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Hady menilai bahwa posisi strategis Pasar Rau sangat penting dalam membangkitkan perekonomian Kota Serang. “Pasar ini bisa menjadi penggerak ekonomi lokal, menyediakan lapangan kerja, dan menjadi sumber pendapatan bagi para pedagang,” ujarnya.
Selain itu, revitalisasi yang direncanakan akan membuat Pasar Rau menjadi lebih modern dan nyaman. Hal ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung dan investor yang ingin berinvestasi di wilayah tersebut.
“Dengan suasana yang lebih baik, pasar Rau bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat dan investor untuk datang dan berbelanja,” tambahnya.
Kondisi Saat Ini dan Rencana Pembangunan
Saat ini, kondisi Pasar Rau tergolong kumuh dengan bangunan yang sudah tua dan tidak terawat. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Serang merencanakan pembangunan ulang Pasar Rau pada tahun 2026. Rencana ini melibatkan pengajuan dana dari bank guna membiayai seluruh proses pembangunan.
Biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp145 miliar. Dengan anggaran yang cukup besar, diharapkan hasil pembangunan nantinya bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Kota Serang secara keseluruhan.
Profil Hady Sutjipto
Hady Sutjipto adalah seorang pengamat ekonomi yang aktif dalam memberikan analisis dan pandangan terkait isu-isu ekonomi di wilayah Banten. Ia juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten.
Sebagai ahli di bidang ekonomi, Hady sering kali mengkritik atau memberikan masukan terkait kebijakan pemerintah daerah, termasuk dalam hal PAD, keuangan daerah, pembangunan ekonomi regional, hingga isu ketenagakerjaan.
Penelitiannya dan opini yang ia sampaikan sering kali menjadi bahan diskusi dalam berbagai forum ekonomi dan politik di tingkat daerah.
