BREBES – Sepekan berlalu kematian Santi (23), janda muda yang dibunuh mantan suaminya di kebun tebu Desa Dukuhtengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Keluarga hingga saat ini masih belum bisa menerima kematian korban.
Ibu korban, Ratini (44) mengaku hingga saat ini masih merasa kehilangan anak perempuannya. Dia menyebut anak perempuannya adalah sosok yang bertanggung jawab bisa menafkahi anak, orang tua, dan neneknya.
“Dia sangat nurut, baik. Saya juga besyukur banget punya anak seperti dia. Dia bertanggung jawab menafkahi keluarga. Saya mau kerja juga katanya nggak usah, gantian. Makanya denger dia meninggal sangat sedih kehilangan banget,” katanya ditemui di rumahnya, Selasa 3 Juni 2025.
Dia melanjutkan, korban telah memiliki anak yang masih kecil dan telah dua tahun ini bercerai dengan suaminya. Namun saat masih berumah tangga, korban tidak pernah bercerita sering bertengkar dengan suami.
“Dia baru cerita setelah cerai dengan suaminya dan bilang katanya sering dicekik, suka ditendang. Suka ditampar. Saya tanya kenapa baru bilang, dia bilang katanya barangkali suami mau berubah, makanya bertahan rumah tangganya,” ungkap Ratini.
Hal serupa juga diungkapkan bibi korban, Warningsih. Dia menyebut bahwa keponakannya sangat peduli dengan keluarganya. Korban kerja di pabrik garmen untuk menafkahi anak, orang tua, dan neneknya.
“Dia kerja di pabrik garmen sudah enam tahun sejak berumah tangga. Suaminya kerja cucian motor,” katanya.
Santi, Janda Muda Tewas di Tangan Mantan Suami di Kebun Tebu di Brebes: Kerap Dianiaya
