Stasiun Remise Jatibarang: Sejarah dan Peran Penting dalam Perkeretaapian Indonesia

Stasiun Remise Jatibarang
Kondisi Stasiun Remise Jatibarang, pusat perawatan lokomotif kereta uap yang masih kokoh. (Foto: Mantiq Media)

BREBES – Stasiun Remise Jatibarang adalah salah satu stasiun kereta api yang memiliki sejarah panjang dan berperan penting dalam perkembangan perkeretaapian di Indonesia.

Stasiun ini terletak di Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Remise ini bukan hanya menjadi pusat transportasi penting, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang kaya.

Stasiun Remise Jatibarang pertama kali dibangun pada tahun 1901 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda, yang saat itu dikenal sebagai “Staatsspoorwegen” (SS).

Fungsi utama stasiun ini adalah sebagai tempat perawatan, perbaikan, dan penyimpanan lokomotif serta gerbong kereta api. Kata “remise” sendiri berasal dari bahasa Prancis yang berarti “gudang” atau “tempat penyimpanan.”

Seiring berjalannya waktu, stasiun ini menjadi semakin penting dalam jaringan perkeretaapian Indonesia. Stasiun ini menjadi pusat perawatan dan penyimpanan lokomotif uap.

Pusat perawatan lokomotif yang digunakan untuk menggerakkan kereta api di Pulau Jawa ini menjadi hal yang sangat krusial dalam operasi kereta api pada masa itu.

Sejarahnya dimulai pada awal abad ke-20 saat pemerintah Hindia Belanda mendirikan stasiun ini. Stasiun ini sebagai bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan berbagai kota di Jawa Tengah.

Pada saat itu, kereta api menjadi moda transportasi yang sangat penting bagi kolonial Belanda untuk mengangkut komoditas. Khususnya hasil bumi, seperti kayu, dan barang-barang lainnya dari daerah pedesaan ke pelabuhan-pelabuhan utama di pulau Jawa.

Baca Selengkapnya…