BREBES – Insiden perselisihan warga dengan sekelompok jamaah pengajian di Kabupaten Brebes viral di media sosial. Dugaan aksi penganiayaan oleh jamaah pengajian oleh eks Front Pembela Islam (FPI) terhadap warga sempat terjadi.
Insiden penganiayaan ini terjadi di Kelurahan Limbangan Kulon Kecamatan/Kabupaten Brebes pada Rabu malam, 18 Juni 2025. Penganiayaan dipicu saat warga yang berduka dan menggelar tahlilan tak diberi akses jalan karena jamaah eks FPI ini mendirikan panggung yang menutup jalan.
Korban penganiayaan adalah Sultan Tegar Eka Saputra, warga Kelurahan Limbangan Kulon. Saat itu keluarga korban hendak menggelar tahlilan yang ketiga hari setelah ada salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.
Korban dianiaya saat berusaha melerai keributan antara sang paman yang bernama Rudi Hartono dengan kelompok jamaah pengajian Majelis Dzikir Al Anfas Brebes di dekat rumah duka.
Jamaah pengajian eks FPI itu menggelar pengajian peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dengan mendirikan panggung yang menutup akses jalan warga. Keluarga korban pun meminta agar akses jalan dibuka sedikit.
Paman korban, Rudi Hartono mengatakan, keluarga besarnya tengah berduka dan menggelar tahlilan yang saat itu malam ketiga. Saat itu, di sebelah selatan rumah duka ada pengajian akbar, tepatnya di markas Majelis Dzikir Al Anfas Brebes.
“Jam setengah 3 sore, ada panggung yang menutup jalan dan tidak ada akses jalan warga. Kami minta panggung digeser satu meter untuk akses jalan warga dan orang tahlil,” kata Rudi Hartono, Kamis 19 Juni 2025.
Viral Pengajian Dibubarkan di Brebes, Dipicu Dugaan Penganiayaan Warga oleh Jamaah
