Warga Mendengar Teriakan Saat Ayah Bunuh Pacar Anaknya di Rejang Lebong

Tragedi Pembunuhan di Desa Air Meles Atas, Rejang Lebong

REJANG LEBONG – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Seorang pria bernama Feri (40) meninggal dunia setelah ditikam oleh ayah kekasihnya, Samsudin.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/10/2025), dan kini pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang kabur setelah melakukan aksinya. Feri adalah kekasih dari Helen (38), yang merupakan putri dari Samsudin.

Informasi yang didapatkan menyebutkan bahwa Helen masih dalam proses perceraian dengan suaminya, meskipun saat ini tidak tinggal bersama lagi. Suami Helen dikenal telah sakit parah selama sembilan bulan lalu, sehingga jarang terlihat di sekitar lingkungan tersebut.

Pengakuan Warga Sekitar

Warga sekitar, seperti Ucok, mengungkapkan bahwa mereka sering mendengar keributan dari rumah tempat kejadian perkara. Meski begitu, mereka tidak terlalu mengetahui detail hubungan antara korban dan keluarga Helen.

Ucok mengatakan bahwa ribut-ribut biasa terdengar, tetapi tidak pernah menyangka akan terjadi tindakan kekerasan seperti ini. “Kalau ribut mulut itu udah biasa, sering banget kedengaran. Tapi pelaku memang nggak tinggal di situ,” ujar Ucok kepada sumber berita lokal.

Ia juga menyebutkan bahwa warga baru mengetahui kejadian ini setelah adanya garis polisi di lokasi kejadian. Sementara itu, Agus, warga lain, mengungkapkan bahwa pertengkaran sering terjadi di rumah tersebut.

Malam itu, ia mendengar teriakan minta tolong, yang membuatnya curiga ada sesuatu yang tidak normal. Betran, salah satu warga, datang setelah mendengar suara tangisan dan menemukan korban dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Kejadian yang Menggemparkan

Dari informasi yang dikumpulkan, kejadian bermula sekira pukul 21.00 WIB ketika korban datang ke rumah Helen. Di rumah hanya ada Helen dan saudarinya. Pada pukul 21.30 WIB, Samsudin tiba-tiba muncul dan langsung menghampiri korban.

Terjadi adu mulut yang cukup sengit, hingga akhirnya pelaku menusuk dada korban menggunakan senjata tajam. Setelah korban terluka, saksi mencoba meminta korban untuk segera meninggalkan rumah.

Namun, tidak lama kemudian, pelaku juga meninggalkan rumah. Dua puluh menit kemudian, Helen dan saksi mencari korban di sekitar rumah dan menemukan Feri tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi bersimbah darah.

Penanganan oleh Pihak Berwajib

Korban dibawa ke RS An-Nissa Curup, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka tusuk di bagian dada akibat tikaman senjata tajam.

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut. Menurutnya, motif pembunuhan diduga karena pelaku tidak merestui hubungan asmara antara korban dan anaknya, Helen.

Saat ini, pelaku Samsudin masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Aparat kepolisian juga masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada motif lain di balik aksi tragis ini.

Lingkungan yang Tertutup

Beberapa warga mengungkapkan bahwa keluarga yang tinggal di rumah tersebut dikenal tertutup dengan lingkungan sekitar. Mereka tidak terlalu mengenal korban atau hubungan antara korban dan Helen.

Bahkan, beberapa warga tidak mengetahui bahwa Helen masih berstatus istri sah dari suaminya yang sedang dalam proses perceraian.

Menurut informasi dari Kadus I Desa Air Meles Atas, Aprioni, Helen sudah tinggal di desa tersebut sejak tahun 2015. Ia juga menjelaskan bahwa ayah Helen tidak tinggal di rumah tersebut, melainkan mengontrak dan tinggal sendiri hampir satu tahun terakhir. Sementara itu, saudari Helen, Santi, baru saja sebulan lalu menetap di sana.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pemahaman tentang hubungan antar individu dalam lingkungan masyarakat. Dengan adanya kejadian seperti ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan proaktif dalam melaporkan hal-hal yang mencurigakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *