BREBES – Sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Brebes mengeluhkan serangan hama ulat pada musim tanam kali ini. Biaya produksi pun membengkak sampai tiga kali lipat untuk mengatasi hama tersebut.
Pada musim tanam kali ini, para petani bawang merah di Kabupaten Brebes harus menambah biaya produksi untuk obat pertanian atau pestisida selama penanaman di musim kemarau basah.
Salah seorang petani bawang merah di Kabupaten Brebes Nurohman mengatakan, dibanding antara musim hujan dan kemarau basah, lebih mudah merawat tanaman bawang merah saat musim hujan.
Pada saat penanaman pada musim hujan hingga panen raya, total biaya tanam dari pestisida dan pupuk mencapai Rp2 juta untuk tanaman bawang merah seluas seperempat bahu.
“Kalau musim kemarau basah seperti ini biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk dan pestisida nambah beberapa kali lipat. Bahkan, untuk seperempat bahu mencapai lima sampai tujuh juta rupiah,” katanya, Selasa 29 Juli 2025.
Di menerangkan, saat musim hujan, serangan hama ulat tidak terlalu banyak. Namun, untuk antisipasi agar tanaman bawangnya tetap sehat harus diperbanyak pestisida jenis pupuk.
“Kalau musim kemarau basah, kalau tidak kuat pestisidanya rawan gagal panen,” ujarnya kepada media.
Cerita Petani Bawang Merah Brebes: Biaya Produksi Membengkak Tiga Kali Lipat Diserang Hama
