“Apalagi budaya toleransi merupakan karakter yang dimiliki para pendiri bangsa Indonesia sejak dulu. Dangan memiliki rasa toleransi dalam sendi kehidupan maka persatuan dan kesatuan pasti akan terwujud,” kata Eko kepada awak media.
Eko menambahkan, bahwa melalui 8 program pengabdian LDII untuk bangsa, maka LDII Brebes siap bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Brebes.
Khususnya di bidang ketahanan pangan dan lingkungan hidup, di mana masalah sampah menjadi isu terkini yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah.
“Salah satunya soal isu sampah. Dimana keberadaan TPA Kaliwllingi, kami sering kali mendapatkan keluhan masyarakat khususnya di Desa Kedunguter yang mengeluh adanya bau menyengat dari sampah-sampah yang menumpuk di TPA,” jelas Eko Patriyanto.
Atas keluhan masyarakat, LDII Brebes
berencana akan studi banding ke Purwokerto, di mana pengelolaan sampah di Banyumas, terbaik se-Asia Tenggara. Pihak LDII akan belajar bagaimana pengelolaan sampah yang baik tidak menimbulkan dampak ke masyarakat sekitar.
“Nantinya kami akan menerapkan penanganan sampah yang baik dan jika ini berhasil, kami akan menyodorkan ke Pemerintah Kabupaten Brebes,” ungkap Eko Patriyanto.
Dia juga menegaskan, bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia, bukanlah sebagai organisasi yang ekslusif, seperti pandangan masyarakat pada umumnya.