“Akhirnya kami malas untuk menyemprot dengan obat-obatan pertanian, karena tidak ada perubahan,” jelasnya.
Hal yang sama dikatakan Khasan, petani bawang lainnya. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, banyak petani bawang merah terpaksa memanen lebih dini.
“Kami juga menyimpan hasil panennya di gudang karena harga bawang merah saat ini lagi merosot dan kami khawatir akan semakin merugi,” ungkap Khasan.
Dia menambahkan, harga bawang merah saat ini tingkat petani turun pada kisaran Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu. Harga ini sangat jauh dengan harga di pasaran yang mencapai Rp 20 ribu.
“Kami minta pemerintah bisa menstabilkan harga di tingkat petani. Paling tidak dikisaran Rp 30 ribu. Ini agar petani bisa menikmati hasil panen bawang merah yang ditanam,” pungkasnya.
Respon (3)
Komentar ditutup.