Dia menyampaikan, untuk pembelian bawang merah di petani pihaknya berkomunikai langsung dengan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Brebes.
“Total ada 3 ton bawang merah yang kami beli dari total 1.216 ASN. Kami mengajak semua teman-teman ASN untuk bersama-sama membela petani dengan cara membeli produknya. Terutama seperti saat ini adalah bewl beli bawang merah,” ungkap dia.
Ketua ABMI, Dian Alex Chandra mengatakan, aksi borong para ASN dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib petani. Melalui aksi borong itu, setidaknya telah membantu petani bawang yang tengah merugi.
Akan tetapi, aksi borong itu belum bisa mengangkat harga pasar secara nasional, karena volume yang terserap relatif sedikit. Pada acara aksi borong, bawang yang terjual hanya 3 ton. Padahal stok bawang yang ada sangat melimpah hingga ribuan ton.
“Volume bawang yang terjual relatif sedikit, jadi belum bisa mengangkat harga pasaran nasional. Tapi lumayan, bisa membantu beberapa petani supaya dapat untung,” ujarnya.
Untuk bisa menaikkan harga bawang di pasaran, Alex menyarankan agar pemerintah pusat mengerahkan BUMN untuk membeli secara massal produk petani dengan harga di atas BEP atau biaya produksi.
“Harga bisa naik, jika pemerintah pusat mengerahkan BUMN yang ada untuk membeli produk petani dengan harga di atas BEP. Saat ini, BEP atau biaya produksi Rp 15 ribu pada musim kemarau dan Rp 20 ribu pada musim hujan,” pungkasnya.