Musim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih Bersahabat Dibanding 2023, Begini Prediksi BMKG

Musim Kemarau 2025
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, ungkapkan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus 2025. (Foto: BMKG)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa musim kemarau 2025 tidak akan sekering tahun 2023 yang sempat menyebabkan kebakaran hutan dan krisis air di beberapa wilayah.

Prediksi ini didasarkan pada kondisi iklim global yang cenderung netral tanpa pengaruh kuat dari fenomena El Nino, La Nina, maupun Indian Ocean Dipole (IOD).

“Jadi utamanya adalah karena tidak adanya dominasi iklim global seperti El Nino, La Nina, dan IOD, sehingga prediksi kami iklim tahun ini normal dan tidak sekering tahun 2023 yang berdampak pada banyak kebakaran hutan.”

“Musim kemarau tahun 2025 cenderung mirip dengan kondisi musim kemarau tahun 2024,” jelas Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, dalam rilis resminya dikutip Sabtu 15 Maret 2025.

Puncak Kemarau 2025
Sementara itu, Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus 2025.

“Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus 2025,” ujarnya.

BMKG mencatat bahwa awal musim kemarau di berbagai daerah akan bervariasi, dengan sebagian besar wilayah mengalami kemarau sesuai pola normal. Namun, ada beberapa wilayah yang akan mengalami kemarau lebih awal atau lebih lambat dibandingkan biasanya.