NAAT juga terkoneksi dan diakui oleh Naqabah Saadatul Asyraf Internasional, terutama Pakistan, Maroko, Mesir dan Madinah, sebagai jalur migrasi “ahlul bilad” di mana Walisongo berasal.
Dalam seminar ini, hadir sebagai pembicara perwakilan lembaga nasab dari berbagai negara. Di antaranya, Maulaya Syarif Ahmad Muhib bin Abdullah Al-Murabithi Al-Hasani (Naqib Saadatul Asyraf Kerajaan Maroko), dan Sayyid Ali Abbas Al-Jilani Al-Hasani (Naqib Saadatul Asyraf Pakistan).
Kemudian narasumber ketiga adalah Ketua Perhimpunan Besar Kekerabatan Syaikh Jumadil Kubra se-Asia Tenggara dari Malaysia, Dr. Tun Suzana Tun Hj Othman.
Ketua DPP NAAT, K.H.R. Syarif Ilzamuddin Sholeh Al-Jilani Al-Hasani usai seminar menyampaikan resume hasil pembahasan garis keturunan Walisongo yang disampaikan oleh para ahli nasab.
“Dalam pembahasan garis keturunan Walisongo, para ahli ini menyampaikan berdasarkan mansukrip manuskrip kuno yang satu zaman dengan Walisongo,” tegasnya.
Ilzamuddin Sholeh membeberkan, dua narasumber dari Naqib Saadatul Asyraf Pakistan dan Maroko memaparkan silsilah Walisongo.
Pemaparan ini disertai manuskrip yang tersambung nasabnya ke Syekh Jumadil Kubro hingga ke Sayidina Hasan RA dan Sayidina Husain RA cucu dari Nabi Muhammad SAW.
“Melaksanalan seminar ilmiah narasumber dari naqib Pakistan dan Maroko memaparkan silsilah disertai manuskrip. Walisongo merupakan keturunan Nabi Muhamad melalui dua silsilah yang tersambung ke Hasan dan Husein,” tandasnya.
Pakar Nasab Internasional Kumpul di Ponpes Al-Hasaniyyah Brebes, Bahas Garis Nasab Walisongo
