Banjir yang merendam tanaman bawang miliknya, lanjut Munif, disebabkan karena meluapnya Sungai Cabol dan Sungai Riwen.
Di wilayah tersebut diguyur hujan mulai dari Minggu 11 Februari 2024 sore hari hingga malam hari. “Selain merendam bawang merah, air juga sudah masuk ke rumah warga,” tandasnya.
Terpisah, Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kecamatan Tanjung Herry Setiawan menyampaikan, bawang merah yang terendam ada di beberapa desa.
Di antaranya meliputi Desa Tengguli, Krakahan, Lemahabang dan Pejagan. “Untuk total luasan yang terendam masih kita hitung. Sebab, ini kami masih terus mendata di lapangan,” pungkasnya.
Respon (2)
Komentar ditutup.