Dia melanjutkan, sejak pabrik beroperasi pada Maret 2018 lalu, tahun 2020 pihak pabrik sudah rutin menyerahkan tanggung jawab perusahaan atau CSR (corporate social responsibility) kepada masyarakat.
“Selama operasional perusahaan sampai sekarang kita berikan CSR berupa limbah karton, plastik, duplek, dengan estimasi total sekitar 428 ton dengan estimasi Rp 648 juta. Kita berikan kepada pihak desa,” kata Nanang.
Nanang melanjutkan, selama operasional perusahaan, para petani yang lahannya berada di dekat pabrik tidak pernah mengolah sawah mereka. Perusahaan juga memiliki sistem IPAL (WWTP) untuk mengolah air limbah yang berfungi dengan baik.
“Jika tidak puas dengan mediasi silakan lewat jalur hukum. Karena tuntutan petani tidak ada dasarnya,” ungkap Nanang.
Lebih jauh dia menjelaskan, pihak pabrik telah menyediakan tempat berjualan untuk warga Desa Cimohong secara gratis. Setiap tahunnya, pabrik ini juga rutin menyediakan hewan kurban untuk masyarakat. Serta sumbangan-sumbangan lain, termasuk santunan anak yatim.
“Kita juga kasih tempat jualan untuk warga sekitar gratis. Ada 80 pedagang warga Desa Cimohong yang terdata, kami fasilitasi tempat gratis. Di dalam pabrik juga ada 40 kantin yang semuanya warga Desa Cimohong,” tandasnya.