Musim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih Bersahabat Dibanding 2023, Begini Prediksi BMKG

Musim Kemarau 2025
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, ungkapkan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus 2025. (Foto: BMKG)

“Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2025 di Indonesia diprediksi terjadi pada periode waktu yang sama dengan normalnya pada 207 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 30%, mundur pada 204 ZOM (29%), dan maju pada 104 ZOM (22%),” tambah Dwikorita.

Adapun wilayah yang diperkirakan mengalami musim kemarau sesuai dengan pola normalnya meliputi Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur. Lalu  Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian Maluku Utara.

Sementara itu, daerah yang mengalami keterlambatan kemarau antara lain Kalimantan bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kemudian Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian wilayah Sulawesi, sebagian Maluku Utara dan Merauke.

Imbauan BMKG untuk Sektor Terkait
BMKG mengingatkan berbagai sektor untuk menyesuaikan strategi menghadapi musim kemarau sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing:

Sektor Pertanian: Petani disarankan menyesuaikan jadwal tanam, memilih varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan, serta mengoptimalkan pengelolaan air guna memastikan hasil panen tetap optimal.

Sektor Kebencanaan: Daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diimbau meningkatkan kesiapsiagaan guna mencegah dampak buruk yang mungkin terjadi.

Sektor Lingkungan: BMKG memperingatkan potensi penurunan kualitas udara, terutama di kota-kota besar, serta kemungkinan suhu panas yang lebih tinggi selama kemarau.